tRieNurbayati's pa9e

Tuesday, February 06, 2007

Djakarta on 14th Februari..

Sebuah kisah lama.. eNtah sejarah apa yg bisa bwad Qta jadi terpengaruh ma budaya asing..!! "valentine".. biasanya menjelang 14 ni, mall-mall, iklan-iklan, tempat2 hiburan, berlomba2 menarik perhatian remaja penuh ciNta (jihe..), semua jajakan barang berbau pink 'n coklat.. (emang pink tuw menarik.. soft..), lalu ada apa dengan coklat?? manis mungkin seperti hari ciNta.. upst! apa ngga hari ciNta tuw cuma sehari trus sebelum dan sesudahnya apa?? hari sebelum hari ciNta dan hari setelah hari ciNta..?? kadang pemikiran kacau balau.. terlena ma perasaan sayank ma seseoRang mungkin.. ma kLuarga , Ca'abat, Teman.. and so on..
hwaah.. Indahnya bunga di valentine.. sejumlah toko bunga ga serame biasanya.. wangi , suegerr.. heuh.. tp saiank juga cuma sehari..
Mungkin ada beberapa yang blom tau sejarah sang hari valentine (terutama bwad para Moslem..), mungkin di blog saia ini bisa diperjelas tetang makna Hari valentine yg jadi hari pujaan, yang dinanti.. hmm.. hmm..

1,....
2,....
3,....
ting tong..
Let's begin..!


VALENTINE... 8->

SEJARAHNYA..

Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga Qta mendengar bahkan 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri.

sok yeuh.. artina Valentine..

Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang krn kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai berangsur menghilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.


Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh dari arti yang sebenarnya. Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan, perjodohan dan kasih sayang.

Pandangan Islam tentang Valentine dan Merayakannya

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri Qta sendiri, apakah kita akan mengikuti begitu aja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.

Oleh kerana itu Islam 'amat melarang' kepercayaan yang mendorong kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w:
“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

so, ngerti kan knapa sbagai Umat Muslim Qta ga boleh meRayakan Hal yg ga Qta ketahui..??

Moga beRmanFaat .. =)
Jazakillah Khair..
posted by tRieNurbayati at 4:26 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home